Pekan lalu, Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves meluncurkan anggaran baru yang berfokus pada kenaikan pajak, yang menjadi fokus pasar. Anggaran tersebut mencakup berbagai penyesuaian pajak dan langkah-langkah pengeluaran yang bertujuan memperluas ruang fiskal dan mengatasi tekanan keuangan publik. Selain itu, anggaran ini juga memicu diskusi luas tentang prospek pertumbuhan dan kelayakan kebijakan. Langkah-langkah perpajakan merupakan sumber utama pendapatan tambahan. Pemerintah berencana untuk membekukan kembali tunjangan pajak penghasilan pribadi selama tiga tahun mulai tahun 2028, yang diperkirakan akan menghasilkan £7,6 miliar pada tahun fiskal 2029/30. Pajak tambahan tahunan untuk properti hunian bernilai tinggi akan diberlakukan — rumah senilai lebih dari £2 juta dan £5 juta akan dikenakan pajak masing-masing sebesar £2.500 dan £7.500, yang diproyeksikan akan menghasilkan lebih dari £400 juta pada tahun 2031. Di sektor transportasi, pemotongan bea bahan bakar akan diperpanjang hingga September 2026. Untuk mengimbangi kekurangan pendapatan dari meningkatnya adopsi kendaraan listrik (EV), pajak jarak tempuh EV akan diberlakukan mulai April 2028: EV murni akan dikenakan biaya 3 pence per mil, hibrida plug-in 1,5 pence per mil, dan diperkirakan akan menghasilkan £1,4 miliar. Selain itu, anggaran tersebut menaikkan tarif pajak dividen sebesar 2 poin persentase, mereformasi pajak properti bisnis, dan meningkatkan bea taruhan dan alkohol, di antara langkah-langkah lainnya, dengan total pendapatan pajak baru melebihi £26 miliar. Dari perspektif jangka menengah hingga panjang, keterlambatan penerapan kenaikan pajak, ekspektasi produktivitas yang lemah, dan kekhawatiran atas keberlanjutan utang dapat terus memberikan tekanan ke bawah pada pound.

Akibat ketidakpastian pasar dan pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve, para pedagang telah meningkatkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga The Fed, yang mendorong dolar melemah dan menciptakan hambatan bagi pasangan mata uang terkait USD. Menurut perangkat CME FedWatch, probabilitas tersirat penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Desember telah meningkat menjadi 87%, naik dari 71% seminggu yang lalu. Pekan lalu, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan data terkini menunjukkan pasar tenaga kerja masih cukup lemah untuk membenarkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada bulan Desember. Sementara itu, Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, mengindikasikan dukungannya terhadap penurunan suku bunga bulan depan, dengan menekankan bahwa penurunan mendadak di pasar tenaga kerja lebih mungkin terjadi dan lebih sulit dikendalikan daripada lonjakan inflasi.   

Berdasarkan grafik 4 jam, GBP/USD berosilasi di sekitar EMA12, dengan MACD membentuk death cross. Garis sinyal dan MACD bergerak kembali ke sumbu nol tetapi masih agak jauh, menunjukkan penyesuaian belum selesai. Jika harga menembus di bawah EMA12 dan EMA200, kemungkinan akan mundur mendekati EMA50 di sekitar 1,318. RSI berada di 54, mencerminkan sentimen wait and see di pasar. Mengenai grafik harian, pasangan ini ditekan oleh EMA200 dan Bollinger Upper Band. Dalam jangka pendek, mungkin kembali mendekati Bollinger Middle Band di sekitar 1,315. Setelah golden cross MACD, MACD dan garis sinyal menelusuri kembali menuju sumbu nol, menandakan bahwa pembalikan tren dapat terjadi kapan saja. RSI berada di 53, masih menunjukkan keraguan pasar. Secara keseluruhan, rebound jangka pendek baru-baru ini tampaknya hampir berakhir. Oleh karena itu, lebih baik menjual pada harga tertinggi.

Arah perdagangan: Jual

Harga masuk: 1.322

Target harga: 1,29

Stop loss: 1,34

Dukungan: 1.3/ 1.29/ 1.28

Resistensi: 1,326/ 1,33/ 1,34